Langkahmu tak terarah
Tujuanmu tak menentu arah
Telapak kakimu tak berterompah
Bengkak dan bernanah
Kusam rambutmu
Legam kulitmu
Kotor dan bau
Tak lagi berasa dan malu
Hari-harimu tanpa warna
Hitam pekat tanpa asa
Seonggok makanan penyambung nyawa
Entah kapan meninggalkan raga
Bila malam datang
Tak tahu kemana pulang
Sampai pagi menjelang
Bersambung dengan siang
Hidup bagimu bagai terkurung
Teralis penderitaan yang tak berujung
Purwakarta, 23 Pebruari 2019