TENTANG AKU

My photo
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Monday 31 December 2018

DI BALIK HUJAN, ADA RINDU


Sore itu langit bak menangis tak henti-hentinya. Air hujan bagaikan tumpah dari langit begitu saja. 
Sesekali kilatan petir terpantul lewat jendela kaca kamarku. Sambil berselimutkan sarung, pandanganku menerobos keluar. Menembus derasnya hujan.
Anganku. Ya, anganku menemuimu di seberang sana. Di sebuah rumah berpagar bambu. Kuyakin kaupun menunggu kehadiranku walau dalam angan. Tak peduli hujan badai sekalipun. Aku dan kau tak kuasa menahan rindu.

Oh dinda lestariku, apakah kau baik-baik di sana? Getar hati ini tak mungkin kubohongi. Ada cinta yang tumbuh begitu dasyat. Mekar tersiram derasnya air hujan. Bertahan dari terpaan angin yang beranjak menuju temaram.

Wednesday 26 December 2018

SUKA NGINTIP? BOLEH ASAL BAYAR


Sebelumnya aku mohon maaf kalau judul tulisan ini mungkin kurang nyaman bagi sebagian pembaca. Namun walaupun demikian, mari kita teruskan membaca sampai titik kata terakhir.

Kebiasaan ngintip memang bukanlah sesuatu yang positif. Malah bisa dibilang tabu dan memalukan. Ngintip yang aku maksudkan di sini secara harfiah adalah suatu tindakan melihat sesuatu dari lubang kecil, celah-celah, semak-semak dan sebagainya sambil bersembunyi.


Sunday 16 December 2018

SUATU HARI DI BARCELONA

Spanyol, memiliki banyak destinasi wisata yang memikat hati bagi para pengunjungnya. Dengan modal utama menjual keindahan alam, laut dan budayanya, membuat negera ini setiap tahun selalu ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Tenerife, Lanzarote, Fuerteventura, Las Palmas, La Palma, Barcelona, Palma de Majorca dan masih banyak lagi destinasi wisata lainnya.


Dari beberapa destinasi wisata andalan di Spanyol yang pernah aku kunjungi, Barcelona adalah favoriteku. Hampir setiap ada kesempatan singgah di Spanyol, aku selalu berusaha untuk bisa shore leave di Barcelona. Ada banyak moment indah yang sulit untuk dilupakan tentang tempat ini. Pantas saja di era 90-an Fariz RM pernah menuangkan keindahan dan kenangan tentang kota ini dalam lirik sebuah lagu, Barcelona.

Saturday 8 December 2018

FENOMENA MATAHARI DI TENGAH MALAM

Aku memang bukanlah satu-satunya orang yang pernah menyaksikan fenomena alam ini. Banyak orang di belahan dunia sana juga pernah menyaksikannya. Malah bagi penduduk setempat tentu saja mereka setiap hari menyaksikanya dan bukan hal yang aneh alias biasa saja. Namun di sisi lain aku yakin banyak juga yang belum mengetahuinya. Apalagi bagi mayoritas masyarakat kita yang hidup di daerah tropis, matahari pulang-pergi selalu tepat pada waktunya.

Reykjavik, Islandia. Ya, itulah nama tempatnya. Reykjavik adalah ibukota negara Islandia. Sebagai kota terbesar di Islandia, Reykjavik berpenduduk 122.853 jiwa. Dengan luas wilayah 274,5 Km2 (sumber: PBB, 2016).

Thursday 29 November 2018

UNTUK GURUKU, PAK SOEPRATMAN

Aku persembahkan coretan ini teruntuk Bapak H. Soepratman Mas'oed. Sosok seorang guru bahasa Inggris yang telah banyak memotivasi dalam kehidupanku.

Entah mengapa setiap mendengar kata "guru," spontanitas aku teringat sosok Pak Soepratman. Padahal banyak sosok guru yang pernah  berjasa sejak aku duduk di bangku SD, SLTP dan SLTA dulu. Tapi tetap saja tidak mampu menggantikan sosoknya sekalipun beliau bukan guruku di sekolah formal. Beliau adalah guru bahasa Inggris saat aku kursus di OECC (Obvious English Conversation Course) di Subang tahun 1988. OECC merupakan salah satu lembaga kursus bahasa Inggris yang cukup terkenal di kota Subang pada saat itu.

Sosok pak Soepratman bagiku sangat kharismatik dan asyik dalam mengajar. Meskipun hanya 3 bulan aku belajar di OECC bersama beliau, namun banyak sekali ilmu yang aku dapat. Dan aku merasa dari sinilah awal pengenalanku dengan dunia luar yang terbuka secara perlahan.

Wednesday 21 November 2018

AKU NYAMBI JADI PEMULUNG DI NEGERI ORANG

Pagi itu jam weaker di kabinku menunjukkan pukul 05.15 UTC. Hari masih agak gelap. Kabut putih menyelimuti hamparan laut yang masih tertidur lelap. Tak terdengar deburan ombak yang biasanya menghantam haluan. Dari kejauhan sudah mulai terlihat kelap - kelip lampu mercusuar sebagai pertanda kapal kami semakin mendekati pesisir.



Pagi ini MV Vigilant memang mau bersandar di Den Helder. Pelabuhan ini terletak di provinsi Holland utara yang merupakan pelabuhan utama atau Home Port perusahaan "Tranship BV" sebuah perusahaan pelayaran berbendera Belanda yang bergerak di bidang jasa survey kelautan.

Setelah mendapat respon dari Otoritas Pelabuhan, seperti biasanya Bosun dibantu oleh beberapa AB sibuk berkomunikasi lewat radio genggamnya baik dengan Chief Officer, Captain ataupun pihak otoritas pelabuhan sampai kapal benar - benar docking dan clear.

MV Vigilant merupakan kapal laut terakhir tempatku bekerja dan ini merupakan satu - satunya perusahaan pelayaran di luar kapal pesiar yang turut melengkapi lembaran CV- ku. Di perusahaan ini aku menyelesaikan  5 kontrak dengan durasi 4 bulan on dan 4 bulan off. Sementara sebelumnya aku bekerja di perusahaan kapal pesiar berbendera Inggris, Jerman dan Italia yang telah membawaku malang - melintang lebih dari 15 tahun mengarungi lautan.

Saturday 17 November 2018

MEREKA MEMANGGILKU MISTER PRESIDEN

Ketertarikanku terhadap keorganisasian sejak di bangku SLTA ternyata terus berlanjut hingga dunia kerja. Apalagi ketika aku mendapat kesempatan lebih dari 15 tahun bekerja di lingkungan orang - orang bule (manca negara). Aku sangat antusias untuk merasakan cara berorganisasi ala mereka.


Saturday 10 November 2018

HIDUP INI PERJUANGAN, JENDERAL ...!

"Di mana ada kemauan, di situ ada jalan."
Ini adalah salah satu kalimat peribahasa yang kuat melekat di hatiku. Terutama sebagai penguat di saat hati sedang galau karena beratnya kebutuhan hidup yang menuntut kerja ekstra keras agar bisa survive dari kenyataan.


Sebagai masyarakat yang hidup di level bawah, jauh dari cukup atau lebih tepat taraf hidup kekurangan, tidaklah mudah bagiku untuk memiliki sebuah sepedah motor, misalnya. Walaupun di saat sekarang penawaran kredit kepemilikan sepeda motor baik yang masih baru ataupun motor bekas (mokas) banyak ditemukan di sekitar kita. Untuk biaya keperluan hidup sehari-hari saja sering tidak mencukupi. Maklumlah aku hanya seorang penjual sayuran keliling dengan tanggungan 3 orang anak. Sementara istriku sudah tiada, sekitar 5 tahun yang lalu meninggalkan kami karena sakit.

Thursday 8 November 2018

KATA-KATA SAKTI ITU PERNAH MEMBAWAKU KELILING DUNIA

Percaya atau tidak, ini adalah kata-kata yang pernah kuucapkan di masa kecil dulu waktu aku bersama teman-teman, bercanda sambil bermain kata berandai-andai dan ternyata kini menjadi  kenyataan...


Namaku Ade Sutrisna. Konon sebenarnya nama asalku itu Nana Sutrisna yang merupakan nama pemberian dari kakekku, Econ Karsan. Tapi karena waktu itu kondisi kesehatanku sering sakit-sakitan dan berdasarkan tradisi adat setempat apabila terjadi keadaan seperti ini agar terhindar dari segala bala atau  ketidakberuntungan di kemudian hari maka keluargaku bersepakat menggantinya dengan nama baru, Ade Sutrisna. Jadi nama depan Nana diganti dengan Ade.

Aku dilahirkan pada hari Kamis tanggal 9 Januari 1969 di sebuah perkampungan dekat pesisir pantai utara, Kedungwungu. Daerah ini masih termasuk wilayah kabupaten Subang, Jawa Barat. Aku merupakan anak tunggal dari orang tuaku, Eman Sulaeman dan Taskinah.
Almarhum ayahku adalah mantan penjaga Sekolah Dasar di desa Gembongan, kabupaten Karawang. Sedangkan ibuku hanya sebagai ibu rumah tangga. Sepeninggal ayahku, ibuku menikah lagi dengan ayah tiriku, Warim. Dari pernikahannya dengan ayah tiriku, ibu dikaruniai 2 orang anak, 1 laki-laki dan 1 perempuan.

Wednesday 7 November 2018

DEKADENSI MORAL DI ERA MILENIAL

Secara harfiah, Dekadensi moral adalah kemerosotan atau turunnya nilai moral seseorang maupun kelompok terhadap norma-norma dan budaya luhur yang berlaku di masyarakat secara turun-temurun.

Derasnya arus globalisasi teknologi dan informasi semakin kentara mengikis norma dan budaya masyarakat kita. Hingar-bingar maraknya mesin-mesin canggih telah merubah dan meusak tatanan hidup yang selama ini terpelihara.


Budaya sungkem dan ramah-tamah kepada orangtuapun kini sudah semakin langka dilakukan dan dijumpai di kehidupan masyarakat kita. Di samping itu bahaya semakin maraknya tindakan asusila dan pelecehan seksual semakin menjadi-jadi. Nasihat orang tua sudah menjadi sesuatu yang dianggap barang usang dan tidak laku. Parahnya lagi dekadensi moral ini tidak hanya menjamur di kota metropolitan saja, tapi sudah merambah dan meracuni kaum remaja di pelosok-peloksok negeri. Proses penyebaran virus dekadensi moral ini sungguh menyeramkan dan sudah berada pada level kritis yang sangat mengkhawatirkan.

Dekadensi moral yang sangat kasat mata tengah meluluh-lantakkan generasi di era milenial ini meliputi;
a. Pergaulan bebas.
Dengan semakin mudahnya informasi masuk lewat dunia maya tanpa filter, maka
budaya-budaya baratpun dengan leluasa masuk dan secara perlahan mengikis budaya  
luhur kita. Dan salah satu dampak dari pergaulan bebas ini adalah semakin maraknya
komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) bermunculan di tengah-
tengah masyarakat kita.
b. Pelecehan seksual.
Banyaknya video dan konten-konten pornografi yang bebas bisa diakses oleh perangkat  
komunikasi di media-media sosial, merupakan faktor yg memicu pelecehan seksual di  
kalangan remaja.

Monday 5 November 2018

CURHAT SEORANG DRIVER OJOL

Salam Satu Aspal.
Perkenalkan nama saya Edi. Saya lahir dan besar di Purwakarta, Jawa Barat. Usia saya 42 tahun, dan profesi saya saat ini sebagai driver Ojol (Ojek On Line). Saya driver Gojek.

Saya menjalani profesi sebagai driver ojol sudah sekitar setahun yang lalu sejak pendaftaran ojek berbasis online dibuka di Purwakarta. Pada waktu itu, diangkatan pertama mitra (driver) gojek yang daftar cuma sekitar 300 orang. Namun jumlah itu terus bertambah. Setelah setahun beroperasi sekarang membengkak menjadi 1500 orang lebih.

Berprofesi sebagai ojol adalah merupakan mata pencaharian baru bagi saya. Sebelumnya saya bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik garmen bagian engineering (mesin). Tapi karena kondisi perekonomian nasional sedang lesu, maka pabrik garment tempat saya bekerja pun terkena imbasnya sampai akhirnya bangkrut dan saya terpaksa dirumahkan oleh pihak manajemen pabrik.


Bagi saya menjadi seorang ojol itu adalah pengalaman hidup yang sungguh luar biasa. Dari beberapa tempat pekerjaan yang pernah saya alami (pabrik sepatu, pabrik garmen, pelayan restoran bahkan sayapun pernah bekerja di sebuah hotel berbintang sebagai roomboy), tapi bekerja sebagai driver ojol sangat berbeda baik lingkungan kita berinteraksi sehari-hari ataupun jenis bidang usaha yang kita layani. Saya banyak belajar tidak saja tentang bekerja dan bertanggung jawab kepada manajemen, tapi juga banyak belajar tentang arti sebuah kebersamaan, persatuan, solidaritas, disiplin dan kekeluargaan yang semua ini tidak pernah saya temukan di tempat saya bekerja sebelumnya.

Saturday 27 October 2018

Hey!


Salam jumpa dengan aku, Ade Su.
Nama lengkapku Ade Sutrisna tapi teman-teman lebih populer memanggilku dengan sebutan Ade Su.

Menulis merupakan salah satu hobiku sejak lama, tapi aku tidak menggelutinya secara fokus. Seiring dengan berjalannya waktu, kini aku mulai tertarik untuk lebih banyak dan intens dalam menulis. Aku sadar bahwa dalam hidup ini kita perlu menorehkan seberkas kenangan baik untuk keluarga, orang-orang terdekat, teman sejawat ataupun khalayak.

Hidup ini relatif singkat. Dalam setiap kehidupan pasti selalu ada datang dan pergi. Dan suatu kebahagiaan yang luar biasa apabila di saat kita ada bisa memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Dan biarlah tulisan-tulisan ini juga yang akan bercerita tentang semua yang pernah kulalui.

Salam,
Ade Su.