TENTANG AKU

My photo
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Saturday 8 December 2018

FENOMENA MATAHARI DI TENGAH MALAM

Aku memang bukanlah satu-satunya orang yang pernah menyaksikan fenomena alam ini. Banyak orang di belahan dunia sana juga pernah menyaksikannya. Malah bagi penduduk setempat tentu saja mereka setiap hari menyaksikanya dan bukan hal yang aneh alias biasa saja. Namun di sisi lain aku yakin banyak juga yang belum mengetahuinya. Apalagi bagi mayoritas masyarakat kita yang hidup di daerah tropis, matahari pulang-pergi selalu tepat pada waktunya.

Reykjavik, Islandia. Ya, itulah nama tempatnya. Reykjavik adalah ibukota negara Islandia. Sebagai kota terbesar di Islandia, Reykjavik berpenduduk 122.853 jiwa. Dengan luas wilayah 274,5 Km2 (sumber: PBB, 2016).


Pertama kali aku menginjakkan kaki di negeri ini, sekitar 10 tahun yang lalu. Aku yang saat itu masih berprofesi sebagai Cabin Steward di Aida Cruises (Perusahaan Kapal Pesiar berbendera Jerman). Awalnya aku merasa sedikit aneh ketika membaca selembar Tour Ticket milik seorang tamu yang tergeletak di atas dressing table. Sambil membersihkan seisi ruangan secara tak sengaja aku membaca "Midnight Sun Tour". Di dalam tiket tersebut juga disebutkan bahwa wisata akan dimulai jam 11 malam (2300 hrs). Tentu saja hal ini menarik keingin-tahuanku karena selama ini kalau Over Night, paket wisata yang ditawarkan selalu "Night Life Tour."

Hari itu C/S AidaDiva dijadwalkan akan over night di Reykjavik, Islandia. Ketika kapal mulai merapat ke bibir pantai, aku mendengar suara Kapten memberikan anouncement lewat Loud speakers, bahwa sekitar 15 menit lagi gangway (pintu utama) akan segera dibuka. Waktu menunjukan jam 22.00 UTC.

Aku yang sedang asyik nonton TV di kabinku pun mendengarnya dari pengeras suara yang terpasang di sudut kabin (kamar). Aku bergegas menuju open deck untuk melihat situasi sekitar pelabuhan. Suasana di open deck masih tampak terang. Padahal waktu menunjukan jam 10 malam.Tidak terlihat Passengers Terminal sebagai mana layaknya fasilitas di pelabuhan laut. Aku melihat-lihat keadaan sekitar. Terlihat sebuah kota yang indah dikelilingi pengunungan dan bebatuan. Oh, aku baru sadar rupanya hari itu kami tidak bersandar di pelabuhan. Kami Tendering (mengambang tanpa mengikatkan tali kapal di pelabuhan. Biasanya kami menyebutnya dengan istilah Lego Jangkar). Ini disebabkan karena kedalaman air laut yang tidak memenuhi syarat untuk bersandarnya kapal-kapal ukuran besar. Untuk menghindari kandas, sesuai aturan internasional tentunya.

Jarak tender kami sekitar 500m dari daratan. Untuk menurunkan tamu dari kapal ke darat atau sebaliknya, kami menggunakan sekoci khusus yang sudah dipersiapkan. Suasana semakin ramai dengan tamu yang sudah membeli tiket wisata sesuai paket yang tersedia. Aku melirik jam tanganku. Waktu sudah menunjukan jam 22.15 UTC, tapi seakan baru sekitar jam 16.30 waktu di negara kita.

Nah, tentang wisata matahari tengah malam (midnight sun) itu memang paket wisata yang cukup menarik terbukti selalu ramai peminat. Sisi jual dari wisata tersebut adalah fenomena alam itu sendiri, yaitu matahari bersinar di tengah malam. Hal ini sangat menarik bagi banyak wisatawan. Di samping menikmati keindahan fenomena alam tersebut, biasanya para pesertanya diberikan souvenir berupa sertifikat dari travel agent atau otoritas pariwisata setempat. Sertifikat ini adalah sebagai kenang-kenangan menandakan bahwa peserta yang bersangkutan dalam hidupnya pernah menyaksikan fenomena alam matahari di tengah malam. Cukup menarik, bukan?

Pergantian waktu antara siang dan malam di Reykjavik memang sangat ekstrim. Di musim panas, matahari hampir seharian tidak pernah tenggelam. Waktu siang hari sangat panjang dibanding malam. Musim panas di negara ini biasanya dimulai bulan Mei dan berlangsung sampai Juli atau Agustus. Fenomena midnight sun sendiri biasanya terjadi tanggal 16 sampai 29 Juni. Dan siang hari terpanjang terjadi setiap tanggal 21 Juni, karena matahari baru akan terbenam saat tengah malam tiba dan akan terbit kembali menjelang jam 03.00 dini hari.

Fenomena matahari tengah malam ini menggelitik keingin-tahuanku lebih jauh. Sebagai seorang muslim, muncul pertanyaan dalam hati bagaimana umat muslim di negara ini dalam menjalankan ibadah puasanya? berapa jam lamanya? Bukankah berpuasa itu dimulai sejak terbit fajar dan berbuka saat terbenamnya matahari?

Dan akhirnya setelah bertanya pada beberapa sumber termasuk penduduk setempat, bahwa umat muslim di Reykjavik setiap tahun berpuasa antara 20 sampai 22 jam sehari. Menurut mereka waktu berbuka puasa biasanya jam 23.30 dan imsyak jam 02.00 atau 03.00. Adapun sebagian umat muslim yang berbuka puasa lebih awal, yaitu jam 21.30 itu sebenarnya bukan berdasarkan waktu Islandia melainkan mengikuti waktu Eropa di luar Islandia. Konon masyarakat muslim di sana terbagi menjadi 2 pendapat dalam masalah ini.

Masih ada lagi hal yang menarik lainnya tentang fenomena midnight sun ini dan kaitannya dengan umat muslim yang beribadah puasa di sana. Karena waktu berbuka puasa yang hanya 2 sampe 4 jam saja, maka banyak umat muslim yang berbuka puasa bersama dalam sebuah mesjid. Mereka shalat maghrib, isya, tarawih dilanjutkan dengan acara sahur bersama. Dan mereka baru meninggalkan mesjid setelah shalat subuh berjamaah. Wah, cukup unik ya?

Selain itu sebenarnya ada banyak keunikan yang bisa kita temui dan share dari fenomena alam ini. Sampai temanku pernah nyeletuk sambil bercanda, "Ade, kalau matahari baru terbenam pada jam 12 malam, terus bagaimana seumpamanya ada penduduk Reykjavik yang hajatan pakai acara hiburan organ tunggal, jam berapa selesainya ya?, hahaha."

Nah itulah sekilas tentang fenomena alam matahari yang masih bersinar di tengah malam. Semua itu terjadi hanya berkat Tuhan Yang Maha Kuasa. Pencipta alam semesta  dengan segala keindahan dan keunikannya. Marilah kita syukuri bersama nikmat yang telah Tuhan berikan dimana pun kita dilahirkan, hidup dan kelak kembali kepadaNya.

No comments:

Post a Comment