TENTANG AKU

My photo
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Tuesday 22 January 2019

KETIKA CINTA TAK SALING MEMILIKI

Sepeda motor yang ditumpangi sepasang remaja itu berhenti di jalan setapak menuju ke arah danau. Setelah motor terparkir di tempat yang aman, mereka berjalan menuju pinggir danau dan duduk bersama di semak-semak. Sepintas tampak romantis sekali. Untuk beberapa saat lamanya, tak terdengar sepatah kata pun terucap dari mulut mereka. Suasana begitu kaku. Sesekali terdengar kicau burung di dahan pohon.

Dua remaja itu masih diam membisu. Sementara telapak tangan mereka saling menggenggam. Aliran hangat terasa menjalar ke tubuh dan darah mereka. 
"Indah ...," tiba-tiba suara Andri memecah kesunyian. Bibirnya terlihat bergetar seakan menahan beratnya mengucapkan kata.
"Mungkin ini sudah takdir kita berdua. Kita harus bisa menerimanya," Andri melanjutkan kata-katanya sambil menatap wajah Indah, kekasihnya yang masih membisu dengan mata sembab.
"Iya, aku tahu Andri," suara Indah terdengar lirih.
"Maafkan aku Andri. Aku tak mampu berbuat apa-apa. Aku lemah, tak bisa menolaknya, maafkan aku ..." Indah tak kuasa melanjutkan kata-katanya. Disandarkan kepalanya kepundak Andri yang juga hatinya tengah gundah-gulana.
Mereka adalah sepasang kekasih yang cintanya mesti kandas di tengah jalan karena tak ada restu orangtua. Penyebabnya biasa, alasan klasik. Hanya karena Indah ternyata telah dijodohkan oleh orangtuanya dengan Herman anak seorang bandar beras di kampungnya. Ini adalah tradisi jaman Siti Nurbaya yang sebenarnya sudah usang dan tidak lagi cocok dalam kehidupan masa sekarang.
Desah napas mereka semakin lama terasa berat. Gejolak amarah, kecewa dan rasa sedih semua tertumpuk menyesakan dada. Hanya belaian mesra dan remasan jari-jari yang terasa hangat kini membakar hati dua insan yang tengah kasmaran.
Senja temaram mulai tenggelam. Matahari beranjak ke peraduan. Hari perlahan menjadi gelap ketika mereka meninggalkan danau itu. Tak ada satu pun kata yang mereka sepakati setelah seharian di sana, kecuali kata cinta yang tak bisa saling memiliki.
Esok hari Indah mungkin akan menjadi milik Herman, dan sejak saat itu genggaman Indah dan Andri pun boleh berakhir, tapi tidak untuk hati mereka. Hanya waktu yang bisa menjawabnya. Entah sampai kapan ....

No comments:

Post a Comment