TENTANG AKU

My photo
Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia

Wednesday 7 November 2018

DEKADENSI MORAL DI ERA MILENIAL

Secara harfiah, Dekadensi moral adalah kemerosotan atau turunnya nilai moral seseorang maupun kelompok terhadap norma-norma dan budaya luhur yang berlaku di masyarakat secara turun-temurun.

Derasnya arus globalisasi teknologi dan informasi semakin kentara mengikis norma dan budaya masyarakat kita. Hingar-bingar maraknya mesin-mesin canggih telah merubah dan meusak tatanan hidup yang selama ini terpelihara.


Budaya sungkem dan ramah-tamah kepada orangtuapun kini sudah semakin langka dilakukan dan dijumpai di kehidupan masyarakat kita. Di samping itu bahaya semakin maraknya tindakan asusila dan pelecehan seksual semakin menjadi-jadi. Nasihat orang tua sudah menjadi sesuatu yang dianggap barang usang dan tidak laku. Parahnya lagi dekadensi moral ini tidak hanya menjamur di kota metropolitan saja, tapi sudah merambah dan meracuni kaum remaja di pelosok-peloksok negeri. Proses penyebaran virus dekadensi moral ini sungguh menyeramkan dan sudah berada pada level kritis yang sangat mengkhawatirkan.

Dekadensi moral yang sangat kasat mata tengah meluluh-lantakkan generasi di era milenial ini meliputi;
a. Pergaulan bebas.
Dengan semakin mudahnya informasi masuk lewat dunia maya tanpa filter, maka
budaya-budaya baratpun dengan leluasa masuk dan secara perlahan mengikis budaya  
luhur kita. Dan salah satu dampak dari pergaulan bebas ini adalah semakin maraknya
komunitas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) bermunculan di tengah-
tengah masyarakat kita.
b. Pelecehan seksual.
Banyaknya video dan konten-konten pornografi yang bebas bisa diakses oleh perangkat  
komunikasi di media-media sosial, merupakan faktor yg memicu pelecehan seksual di  
kalangan remaja.
c. Tawuran antar kelompok
Tawuran antar sekolah ataupun antar kelompok merupakan akibat dari maraknya
informasi yang didapat dengan mudah baik lewat media televisi maupun dunia maya
yang sering menapilkan konten kekerasan.
d. Korupsi (ketidak jujuran)
Maraknya ketimpangan sosial yang sering dipertontonkan baik secara langsung ataupun  
tidak, terutama hal-hal yang berkaitan dengan hukum positif di masyarakat kita lambat  
laun telah mempengaruhi moral dan cara berfikir para remaja untuk bertindak tidak jujur  
yang pada akhirnya akan menjadi benih-benih penyelewengan baik spiritual maupun
material (korupsi).
e. Miras dan Narkoba
Kemudahan transaksional sebagai produk kemajuan jaman juga telah banyak disalah
gunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk menunjang bisnis ilegal mereka baik miras
maupun narkoba di kalangan generasi jaman now.

Menyikapi hal-hal tersebut di atas, maka pengawasan dan kepedulian para orang tua dalam mendidik dan mengawasi anak-anak kita sudah semakin berat dan sudah saatnya menerapkan pola didik dengan formula yang tepat dan bisa diterima masuk ke dunia para remaja kita.

Kita bisa mengawali dengan memberikan pendidikan karakter di dalam keluarga kita, dengan memberikan contoh-contoh tentang tata krama antar anggota keluarga baik antara kakak dengan adiknya atau anak-anak dengan orang tuanya. Pendidikan karakter ini penting untuk membentuk kepribadian anak.

Di samping itu juga kita bisa membina hubungan yang proaktif antara lingkungan keluarga dengan lingkungan sekitar. Arahkan supaya pergaulan anak-anak kita terhindar dari hal-hal yang negatif.

Kontrol yang lebih intens juga diperlukan dengan membangun komunikasi antara orang tua murid dengan pihak guru, sehingga segala aktifitas baik yang dilakukan di lingkungan sekolah dan di luar sekolah bisa dipantau dengan baik.

Tak kalah penting dari semua itu, pendidikan dan pemahaman tentang nilai-nilai ke-agama-an sangatlah diperlukan. Karena pada hakikatnya kepada-Nya lah kita akan kembali.










No comments:

Post a Comment